Seorang pensiunan berusia 60 tahun telah menjadi perempuan paling tua yang melahirkan di China, dengan melahirkan bayi kembar setelah hamil melalui pembuahan tabung, demikian laporan media negara, Kamis.
Perempuan tersebut, yang nama aslinya tak disebutkan, melahirkan dua bayi perempuan secara pradini, Selasa, di Hefei, ibukota Provinsi Anhui di bagian timur negeri tersebut, demikian laporan surat kabar resmi China Daily.
Kelahiran itu terjadi 34 pekan setelah perempuan yang berusia di atas setengah baya tersebut disuburkan guna meredakan kepedihan akibat kematian putrinya, yang berusia 28 tahun, Tingting. Putrinya itu meninggal dalam kecelakaan "keracunan gas" awal tahun lalu bersama suaminya, katanya.
Tangisan mereka sama dengan tangisan mendiang putri saya," kata perempuan tersebut, sebagaimana dikutip, setelah bayi kembarnya dilahirkan melalui bedah Caesar.
"Bayi perempuan tersebut memberi saya dan suami saya keberanian untuk melanjutkan hidup. Kendati pada kenyataannya kami sudah tua, kami memiliki keyakinan untuk membesarkan mereka," katanya.
Setelah kematian Tingtin, maka teman dan kerabat mendesak perempuan itu untuk memiliki bayi lagi dan ia memutuskan untuk mencoba melalui pembenihan tabung.
Suaminya mulanya menentang gagasan tersebut tapi akhir setuju, meskipun enggan, kata surat kabar itu.
Mereka pergi ke Beijing, Mai lalu, untuk bertemu dengan ahli kandungan, tapi kebanyakan dari mereka berpendapat peluangnya untuk hamil sangat tipis.
Ketika perempuan itu pulang ke Hefei, Cheng mulai menjalani penyuntikan dan pengobatan setiap hari, dan hamil setelah prosedur pembuahan tabung Oktober.
Kedua bayi perempuan tersebut berada dalam kondisi stabil di inkubator, kata laporan itu.
Sebelumnya tersiar beberapa laporan mengenai perempuan yang memiliki bayi saat mereka berusia lanjut, berkat kemajuan dalam teknologi bantuan reproduksi.
Dua perempuan India diduga telah menjadi ibu paling tua di dunia pada 2008, setelah mereka melahirkan pada usia 70 tahun. Keduanya hami setelah menjalani pembuahan tabung
Perempuan tersebut, yang nama aslinya tak disebutkan, melahirkan dua bayi perempuan secara pradini, Selasa, di Hefei, ibukota Provinsi Anhui di bagian timur negeri tersebut, demikian laporan surat kabar resmi China Daily.
Kelahiran itu terjadi 34 pekan setelah perempuan yang berusia di atas setengah baya tersebut disuburkan guna meredakan kepedihan akibat kematian putrinya, yang berusia 28 tahun, Tingting. Putrinya itu meninggal dalam kecelakaan "keracunan gas" awal tahun lalu bersama suaminya, katanya.
Tangisan mereka sama dengan tangisan mendiang putri saya," kata perempuan tersebut, sebagaimana dikutip, setelah bayi kembarnya dilahirkan melalui bedah Caesar.
"Bayi perempuan tersebut memberi saya dan suami saya keberanian untuk melanjutkan hidup. Kendati pada kenyataannya kami sudah tua, kami memiliki keyakinan untuk membesarkan mereka," katanya.
Setelah kematian Tingtin, maka teman dan kerabat mendesak perempuan itu untuk memiliki bayi lagi dan ia memutuskan untuk mencoba melalui pembenihan tabung.
Suaminya mulanya menentang gagasan tersebut tapi akhir setuju, meskipun enggan, kata surat kabar itu.
Mereka pergi ke Beijing, Mai lalu, untuk bertemu dengan ahli kandungan, tapi kebanyakan dari mereka berpendapat peluangnya untuk hamil sangat tipis.
Ketika perempuan itu pulang ke Hefei, Cheng mulai menjalani penyuntikan dan pengobatan setiap hari, dan hamil setelah prosedur pembuahan tabung Oktober.
Kedua bayi perempuan tersebut berada dalam kondisi stabil di inkubator, kata laporan itu.
Sebelumnya tersiar beberapa laporan mengenai perempuan yang memiliki bayi saat mereka berusia lanjut, berkat kemajuan dalam teknologi bantuan reproduksi.
Dua perempuan India diduga telah menjadi ibu paling tua di dunia pada 2008, setelah mereka melahirkan pada usia 70 tahun. Keduanya hami setelah menjalani pembuahan tabung
0 Response to "Pembuahan Tabung, Perempuan 60 Tahun China Lahirkan Bayi Kembar"
Post a Comment