Sebagian besar anak yang meninggal akibat mencret (diare) disebabkan karena tubuh mereka dehidrasi (kekurangan cairan). Kekurangan air dalam tubuh ini dalam bahasa kedokteran dinamakan dehidrasi. Dehidrasi terjadi jika tubuh kehilangan lebih banyak cairan daripada yang diperoleh. Keadaan ini dapat timbul pada penyakit mencret yang berat, terutama jika disertai muntah seperti penyakit muntaber atau cholera.
Dehidrasi (kekurangan cairan) juga dapat terjadi pada penyakit berat lain, terutama jika sakitnya terlalu berat sehingga penderita tidak dapat makan atau minum secukupnya. Semua orang, tidak tergantung pada usianya, dapat mengalami dehidrasi, tetapi dehidrasi terjadi lebih cepat dan paling berbahaya pada anak-anak dan bayi.
Oleh karena itu, setiap orang terutama para ibu harus mengetahui tanda-tanda dehidrasi (kekurangan cairan) dan bagaimana cara mencegah serta mengatasinya. Dehidrasi yang amat berat dapat menyebabkan denyut nadi cepat dan lemah, pernapasan cepat dan dalam, panas atau serangan kejang.
Tanda-tanda dehidrasi (kekurangan cairan):
1. air kencing sedikit atau tidak ada, berwarna kuning gelap
2. berat badan turun mendadak
3. mulut kering, merasa haus
4. mata cekung dan tidak ada air mata
5. pada bayi, ubun-ubun tampak cekung
6. kelenturan atau kekenyalan kulit menghilang
0 Response to "Mengenal Dehidrasi (Kekurangan Cairan) Pada Tubuh"
Post a Comment