Tradisi Lopis Raksasa di Krapyak Pekalongan

Kuliner Unik - Tepatnya 1 minggu setelah lebaran idul fitri masyarakat di desa krapyak pekalongan mengadakan ritual turun temurun dari nenek moyang mereka yang tentunya setiap tahun hal ini mereka adakan, menurut ungkapan salah seorang pemuda disana yaitu tepatnya saya sendiri (kebetulan ini wisata tahunan didesa saya). bahwa Syawalan merupakan tradisi khas masyarakat Desa Krapyak, Pekalongan yang di rayakan pada waktu seminggu setelah hari raya Idul Fitri, dan ketika saya bertanya kepada kakek saya kapan awal mula syawalan ini di ada kan? kakek sayapun bingung gak bisa jawab, dia cuma bilang sejak kakek lahir syawalan ini sudah ada cu cucu.

Pada umumnya setelah lebaran, warga masyarakat Pekalongan melaksanakan puasa sunah selama 6 hari. Sehingga, di Pekalongan baru benar-benar merayakan lebaran pada saat setelah seminggu Idul Fitri 1 Syawal.

Salah satu perayaan lebaran seminggu setelah 1 Syawal yang sangat terkenal dan kini menjadi tradisi adalah Syawalan. Dalam acara tersebut yang paling tetkenal dan menonjol adalah adanya acara pemotongan lopis yang besar dengan diameter 210 cm, berat 5 Ton dan tinggi 230 cm di Desa Krapyak Pekalongan, pemotongan lopis raksasa tersebut dilakukan oleh Walikota atau Pejabat Muspida.
Lopis Raksasa Pekalongan

Awalnya tradisi syawalan ini dilakukan karena mayoritas warga Krapyak dan Pekalongan merayakan perayaan lebaran kembali setelah 6 hari berpuasa sunah (puasa syawal), dalam acara perayan lebaran seminggu ini warga Krapyak Pekalongan selalu mengadakan open house, membuat makanan dan mempersilahkan tamu dari manapun untuk datang bertamu dan makan.

Jadi selain lopis raksasa disana juga banyak sekali tersedia beragam makanan yang di buat oleh setiap rumah untuk di berikan secara cuma-cuma kepada setiap tamu yang datang. Anda dari Jakarta, Surabaya, Semarang, Jogja, Medan, Palembang, Makassar, atau manapun boleh datang ke Desa Krapyak Pekalongan pada saat Syawalan ini, dan Anda bebas untuk menjajal semua makanan yang di sediakan tanpa harus membayar.

Lopis Raksasa Syawalan
Ketika kita memasuki Desa Krapyak layaknya sedang bejalan-jalan di area penjaja makanan atau istilah kerennyanya jaman sekarang adalah wisata kuliner. Sebagai rekomendasi ketika Anda berkunjung ke Krapyak Pekalongan pada saat Syawalan Idul Fitri nanti cobalah makanan Tauto, Megono, Pindang Tetel, Lotek atau Rujak, Mie Sambel, sebelum mencoba makanan yang lainnya.


Hingga saat ini tradisi Syawalan rutin dilakukan oleh masyarakat Pekalongan, tradisi ini telah berlangsung sejak tahun 1855 M atau 130 tahun yang lalu. Kali pertama yang mengelar hajatan Syawalan ini adalah KH. Abdullah Sirodj yang merupakan keturunan dari Kyai Bahu Rekso.

Tetapi untuk acara pemotongan lopis raksasa baru dilakukan sejak tahun 1956 oleh kepala desa setempat. Lopis adalah makanan yang terbuat dari ketan dibungkus daun pisang. Lopis memiliki makna yang sangat baik bagi warga Pekalongan, makna tentang persatuan dan kesatuan. Dengan dibungkus daun pisang dan di ikat kuat kemudian lopis raksasa di rebus selama empat hari tiga malam, sehingga tidak mungkin lagi butir-butir ketan itu untuk bercerai berai kembali sebagaimana semula. Itulah yang dinamakan persatuan dan kesatuan. 

Jadi tradisi lebaran seminggu di Krapyak Pekalongan adalah acara open house yang setiap orang boleh datang untuk makan makanan apa saja yang disediakan, dan juga acara pemotongan lopis raksasa sebagai simbol persatuan dan kesatuan. Tradisi Syawalan adalah lebaran seminggu setelah Idul Fitri 1 Syawal.

ini adalah acara kebanggaan warga kami di desa krapyak pekalongan, wisata kuliner syawalan ini bahkan telah mencatat berbagai macam rekor didalam maupun diluar negeri,
dan konon keberkahan lopis ini bisa mendekatkan jodoh, mempercepat mendapat keturunan, melancarkan rizki, awet muda, dan masih banyak lagi keyakinan orang orang yang berdatangan memperebutkan lopis raksasa itu. cukup sekian dari saya, yang ingin tahu lebih banyak tentang ini bisa komen dibawah.

baca juga  wisata kuliner di bandung