Tips Melancarkan Asi, Tampa Gagal




Tips Melancarkan Asi, Tampa Gagal
Air susu ibu (ASI) adalah yang terbaik bagi bayi. Itu pasti. Namun proses menyusui bisa jadi fase membingungkan bagi ibu baru. Apalagi dengan banyaknya mitos seputar ASI. Salah satunya, makanan pelancar ASI.
Daun katuk dan susu kedelai adalah dua di antara banyak menu yang dipercaya dapat memperlancar produksi ASI. Padahal, hingga kini belum terbukti secara medis.
Rachel Fuller, Presiden Australian Breastfeeding Association mengamini hal ini. "Berbagai kebudayaan mengenal makanan spesial yang dianggap memperlancar produksi ASI. Padahal belum ada penelitian, bukti ilmiahnya pun sedikit," ujarnya dilansir The Glow.

Prinsip produksi ASI

Fuller mengimbau ibu menyusui memahami prinsip: produksi ASI akan menyesuaikan dengan permintaan bayi. Frekuensi adalah kunci. Jika ingin produksi ASI lebih lancar, menyusuilah lebih sering. Anda juga bisa menambah frekuensi memerah ASI.
"Suplai ASI dikontrol oleh banyaknya ASI yang dikonsumsi bayi. Payudara yang kosong akan memproduksi lebih banyak ASI. Beberapa hormon mengontrolnya dengan efisien," ujar Dr Dee Chohan.
Jika Anda ingin mencoba menambah produksi ASI, Fuller menyarankan menambah frekuensi menyusui setiap 2 hingga 3 jam selama beberapa hari. Atau menawarkan bayi untuk menyusu di sela jam menyusui rutinnya. Tidak perlu lebih lama, tapi lebih sering. Tidak ada aturan jam yang harus diikuti. Lakukan secara spontan.

Faktor pendukung

Selain frekuensi, ada beberapa faktor yang mendukung kelancaran produksi ASI. Beberapa di antaranya adalah:

Cukup istirahat dan minum

Hidrasi memegang peran penting bagi ibu menyusui. Menurut konsultan laktasi Kathy Mason, salah satu cara memeriksa apakah Anda cukup minum atau tidak adalah dengan melihat warna urin. Kuning samar berarti Anda cukup minum, kuning pekat berarti kurang minum. Ibu menyusui disarankan minum air dua hingga tiga liter per hari. Ahli nutrisi Larissa McBride mengingatkan pentingnya istirahat yang cukup bagi ibu menyusui. Sedapat mungkin, Anda tidur di saat bayi tidur.

Hindari stres

Stres dapat mengurangi produksi ASI. Namun, saat menyusui, terjadi pelepasan hormon oksitosin dalam aliran darah. Hormon ini dikenal punya efek menenangkan. Karena itu, menyusui membuat ibu lebih rileks. Jika ibu rileks, maka ASI pun mengalir lancar. Periset di University of New Mexico membuktikan, ibu yang mendengarkan rekaman panduan relaksasi memproduksi dua kali lebih banyak ASI bagi bayi mereka yang dalam perawatan khusus, dibandingkan mereka yang tidak mendengarkan rekaman tersebut. Semakin sering mendengarkan rekaman itu, produksi ASI pun semakin banyak. Ini membuktikan bahwa relaksasi juga berperan penting dalam produksi ASI.


Source : Lintas.me